Pengurus LP Ma’arif NU Gresik mengkhawatirkan 524 sekolah swasta dibawah naungannya mengalami krisis murid baru pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021 – 2022, lantaran adanya iming-iming pemberian seragam, tas dan peralatan sekolah secara gratis oleh sejumlah Kepala Sekolah Negeri tingkat TK hingga SMP di Kabupaten Gresik.
“Penerapan PPDB sistem zonasi sejak tahun 2018 lalu, banyak sekolah swasta itu sudah tidak kebagian atau mendapatkan murid karena sekarang sekolah negeri memberikan iming-iming seragam gratis, tas gratis dan sepatu gratis, bahkan tabungan gratis yang sudah terisi,” ungkap Ahmad Jazuli, Ketua LP Maarif saat audensi dengan Ketua DPRD Gresik dan Kepala Dinas Pendidikan Gresik, Rabu (31/3/2021) di ruang Komisi IV kantor DPRD Gresik.
Untuk itu, pihaknya meminta sekolah negeri untuk mematuhi mekanisme PPDB sesuai aturan yang berlaku. Hal ini agar tidak terjadi polemik seperti tahun-tahun yang sebelumnya.
Selain itu, pihaknya juga menemukan ada sekolah negeri tingkat SMP yang membuka perpanjangan pendaftaran karena kuota belum terpenuhi. Bahkan, ada pula yang menarik siswa yang sebelumnya sudah mendaftar ke sekolah swasta.
Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir meminta agar permasalahan diatas bisa diatasi. Dia juga meminta dinas pendidikan untuk tegas dan bijaksana serta memantau pelaksanaan PPDB agar berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kalau begini harusnya bisa diselesaikan. Agar tak terjadi polemik harus ada solusi konfkrit. Harus klir ini. Jangan sampai ada lagi iming-iming agar mau sekolah negeri,” ujarnya.
Beri Komentar